Menyimpan Rahasia

Ayahku bilang, perbuatan baik itu sebaiknya dilakukan diam-diam jika baru sekedar niat. 

Ibuku bilang, keinginan itu sebaiknya diucapkan di dalam doa di dalam ibadahmu saja supaya afdol. 

Sepanjang 23 tahun aku hidup, yang aku alami adalah semakin kita mengumbar mimpi-mimpi kita, semakin kita tertekan jika hal tersebut ternyata gagal diwujudkan. Semakin kita menyebutkan ambisi apa yang akan dilakukan ke depan di semua media yang kita punya, semakin kita terbebani dengan tanggung jawab untuk mewujudkannya. Semakin kita berteriak memberitahu pada orang-orang tentang hal-hal baik yang ingin kita jalani, semakin kita merasa tersudut jika ada orang-orang yang menentang kita - meskipun kita yang benar-. 

Itulah kenapa aku termasuk ke dalam golongan orang-orang yang tidak suka membuat resolusi tahun baru-ku diketahui orang banyak. Untukku, oranglain tidak perlu tahu apa-apa saja yang menjadi goal aku satu tahun ke depan. Sebab jika ada yang tidak terwujud tapi sudah kadung(terlanjur) diumbar, isin(malu) ah. 

Hal tersebut juga yang menyebabkan aku jarang sekali membuat status yang berisikan bahwa aku depresi, bahwa aku galau, bahwa aku bingung. 

Sebab, ya, itu tadi. Aku tidak mudah untuk menceritakan tujuan hidupku pada oranglain. 

Untuk aku pribadi, tidak semua orang akan mau mendukung mimpi-mimpimu. Tidak semua orang mau memberi semangat terhadap semua resolusimu. Kebanyakan dari mereka justru akan mati-matian memadamkan gelora api semangatmu. Beberapa dari orang-orang yang kamu ceritakan, akan siap menembakmu dengan sejuta pertanyaan tentang seberapa tidak masuk akalnya keinginanmu. Padahal, aku butuh lingkungan yang mendukung. Padahal, aku perlu energi yang positif untuk bertahan di tengah kelelahanku berjuang. 

Itulah. Aku menghindari potensi munculnya toxic people. Bukan tidak ingin berbagi. 

Aku selalu berfikir bahwa orang-orang yang terlalu mudah showing their resolutions/goals adalah orang-orang yang sangat haus perhatian oranglain, sangat butuh didorong dan dimotivasi oranglain. Maka ketika tidak ada orang yang melakukan hal-hal tersebut pada mereka, mereka akan seperti orang-orang yang mau mati satu detik lagi; panik, sedih luar biasa dan berujung pada stress yang berujung pada tidak munculnya mood untuk melakukan apapun. 

Padahal, kita hidup hanya bisa mengandalkan diri sendiri. Oranglain, pasti punya kepentingannya masing-masing, bukan hanya ngurusin kamu tok. Masa, kamu mau jadi orang yang setiap jam curhat sama oranglain? Masa, kamu mau jadi orang yang setiap jam minta saran sama oranglain? Lalu, kapan akan dewasa ? Menjadi dewasa adalah ketika kamu mampu menghadapi semua masalahmu sendiri. Yup! Sendiri.  

Menjadi dewasa means kamu mampu menemukan solusi akan masalahmu sendiri, mengatur emosi dan nasib hidup kedepan sendirian dan menyimpulkannya juga sendirian. Menjadi dewasa, tidak bergantung pada oranglain sekecil their suggestions. 

Padahal kita butuh punya waktu sendiri untuk memutuskan hal-hal penting bagi hidup kita. Padahal kita butuh punya waktu sendiri untuk mencerna makna dari segala permasalahan di hidup kita. Padahal kita butuh punya waktu sendiri untuk menghadapi segala pertentangan untuk membuktikan bahwa kita ini mampu melakukan sesuatu. Padahal kita butuh punya waktu untuk melatih kaki kita berdiri tegak di tengah hembusan angin yang menerjang.

Jadi, untukku, tak perlulah oranglain tahu resolusi-resolusi ke depan milikmu. Nanti saja, jika ingin seek attention, lakukan ketika sudah berhasil mewujudukan semua (atau sebagian) dari #resolusitahunbaruku atau #inilahmimpiku. 

Santai saja. Tak perlu terbebani dengan resolusi. Paling penting, bicarakan saja pada Tuhan. Beri tahu DIA apa yang kamu inginkan, jangan beri tahu oranglain (apalagi di media sosial) dengan mudahnya. Ingat. Belum tentu semua orang mendukungmu, bisa jadi mereka hanya memperhatikan lalu bodo amat. 

Cuma Tuhan saja yang bisa mewujudkannya, sementara manusia lain tidak. Simpan saja semua resolusimu, kerjakan dengan diam-diam sediam kamu menyimpan aib-aibmu. Tak perlu banyak menyebutkan pekerjaanmu, tak perlu banyak mengenalkan rencana-rencanamu, tak perlu banyak mendiskusikan keinginan-keinginanmu. 

Buka ceritamu ketika sudah berhasil, supaya menginspirasi oranglain untuk lebih berhasil lagi darimu. 

Commentaires

Articles les plus consultés